25. Rumah Sakit Jiwa

1654 Kata

Kepergian Avia ke luar kota terasa seperti membuka celah yang selama ini terkunci rapat. Awalnya, hanya beberapa hari saja. Dia berangkat seorang diri untuk menghadiri forum bisnis nasional yang diadakan di Surabaya. Dirga mengantar Avia ke bandara, mereka sempat sarapan bersama pagi itu, dan Avia sempat tersenyum sedikit saat membelai rambut Ersha sebelum pergi. “Aku titip rumah,” ucap Avia pelan. “Tenang saja, kamu fokus kerja. Aku jaga semuanya di sini,” jawab Dirga sambil menyerahkan kopernya. Namun di balik kalimat sederhana itu, Avia meninggalkan banyak beban. Dia tahu, sejak kedatangan Talitha, sesuatu dalam rumah tangganya dengan Dirga mulai terasa tidak utuh. Ah, lagi pula memangnya sejak kapan rumah tangga mereka terasa utuh? Rumah tangga mereka terkadang lebih seperti sebuah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN