"Cukup, Mel," ucap Sean yang tengah terlentang dengan nafas terengah-engah. Pria itu mengangkat wajahnya. Matanya sayu menatap Amelia yang menatapnya balik dari bawah sana. Keningnya berkerut. Betapapun nikmat yang diberikan Amelia, Sean tidak ingin mengakhirinya begitu saja. Pria itu bangkit dan mengangkat Amelia. Tanpa kata, dia membuka kancing sang istri sementara bibirnya kembali mencium Amelia. Kali ini, tidak ada kata sabar dan pelan. Sean sudah hampir meledak. Dia akan kehilangan akal sebentar lagi jika dia tidak segera melakukannya. "Sial!" Sean kesulitan membuka kancing Amelia meski jumlahnya hanya tiga. Dia sudah tidak sabar. Maka, tanpa berpikir panjang, Sean menariknya begitu saja, membuat seluruh kancing itu berhamburan. "Eh?" Amelia terkejut. "Aku akan membelikan mu s