38. Pusing

1371 Kata

Sean tidak ingin menunggu lebih lama lagi demi keharmonisan keluarganya. Siang ini, dia langsung bergerak menemui pengacara andal untuk mengurus status Roni. Sebuah restoran menjadi tempat pertemuan mereka. Sean menghemat waktu dengan sekalian makan siang lalu lanjut menuju pertemuan berikutnya. "Jadi, Tuan Sean ingin mengadopsi Ananda Roni?" Seorang pria sekitar akhir empat puluhan duduk dengan tenang di depan Sean. Penampilannya elegan. Wajahnya tampak tamah, tapi terkesan tegas. Beberapa helai rambutnya sudah memutih, menambah kematangan bersikap dan banyaknya pengalaman hidup. Sebatang cerutu terselip di antara jari telunjuk dan tengahnya. Pria itu adalah seorang pengacara hebat sekaligus paman dari temannya, Daniel. "Panggil saja Sean. Saya hanya teman Daniel." Paman Daniel itu t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN