"Sudah merasa lebih baik?" Sean meraih pundak Amelia dan membawanya ke dalam pelukan. Dia manusia yang saling mencinta itu berpelukan di atas kasur. Amelia membenamkan wajahnya dalam d**a suaminya, menghidu aroma menenangkan yang dikeluarkan oleh tubuh Sean. "Hmm, terima kasih banyak. Kedatangan Melani cukup membuat hatiku menjadi lebih baik." Sean tersenyum menanggapi kalimat sang istri. "Kamu sengaja mengundang Daniel dan Melani, 'kan?" "Apapun untukmu, Babe. Aku tidak suka melihatmu bersedih. Hanya ini yang bisa aku lakukan." "Aku menyukainya. Terima kasih sekali lagi, Tuan Sean Yang Terhormat." Sean memberikan kecupan di pelipis istrinya. "Maaf, karena kehamilan ini cukup membuat dirimu kesusahan. Kamu pasti merasa tertekan." "Kenapa harus meminta maaf? Kita tidak tahu bagaima

