Jalanan Jakarta petang ini cukup macet. Perjalanan pulang Melani sedikit terhambat. Namun, itu tidak menyurutkan keinginannya untuk segera sampai di rumah dan mengistirahatkan diri. Bayangan tentang kasur yang luas dan empuk menari di pelupuk matanya. Setelah melewati beberapa titik kemacetan, istri Daniel itupun sampai di rumah. Melani merasa tubuhnya sangat capek. Sebenarnya, Daniel sudah menawarkan seorang sopir untuknya, tapi dia menolak. Mungkin sekarang dia harus mempertimbangkannya mengingat kehamilannya yang semakin tua. Seorang pelayan membukakan pintu untuknya begitu dia menginjak teras. Melani tersenyum dan mengangguk sebagai ucapan terima kasih. Dengan tubuh lelah, dia terus masuk. Namun, langkahnya melambat dan akhirnya berhenti saat dia melihat suaminya sedang bercanda deng

