74. Mencari Alasan

1728 Kata

Daniel mengambil nafas dalam-dalam sebelum mengetuk pintu apartemen Fera. Tidak menunggu lama, dia bisa mendengar suara langkah tertatih mendekat. "Daniel?" Fera tampak terkejut melihat sepupunya berdiri di depannya. "Masuklah!" Fera membuka pintu lebih lebar agar Daniel bisa masuk. "Bagaimana kakimu?" tanya Daniel setelah menutup pintu. Wanita itu tampak kesusahan berjalan meski sudah dibantu dengan sebuah tongkat. Rasa bersalah perlahan merayap memasuki hatinya. Tiba-tiba semua emosi yang tadi dia rasakan menguap begitu saja. "Sudah lebih baik." Fera tersenyum sambil memperlihatkan mata kakinya yang dibebat. Daniel menjadi semakin merasa bersalah. "Duduklah! Tidak usah membuat minuman," ucapnya saat melihat Fera berjalan ke dapur. "Hanya mengambil minuman. Aku masih bisa kok. Ten

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN