Evan menjemput Ciara pagi-pagi sekali. Karna ia harus sampai di kantor lebih awal. Untungnya, saat Evan sampai, Ciara sudah sepenuhnya siap. Jadi, mereka bisa langsung berangkat. "Mungkin aku bakal sedikit sibuk di sana, nanti. Kamu ga pa-pa, kan kalau aku sibuk?" Evan masih fokus mengemudi, saat ia berbicara. "Aku ngerti, No. Lagian juga, di sana banyak temen. Aku bisa sama mereka, kok." Evan mengangguk. "Aku cuma takut kamu ngerasa diabaikan sama aku." "Ga, lah. Kamu pikir, aku ABG labih. Yang ga ngerti kesibukan kamu." Ciara mendengus kesal, karna Evan meremehkan dirinya. Evan tertawa. Dan tanpa ia sadari, tangannya bergerak spontan mengusap lembut kepala Ciara yang tertutup jilbab berwarna coklat muda. Ciara tertegun, mendapat perlakuan seperti itu lagi dari Evan setelah sekian l