Ciara telah menyelesaikan aktifitas makannya. Saat Hendri mengajaknya untuk segera bersiap pergi. "Cepet ambil anak lu, dan ikut gua!" "Abang mau bawa saya ke mana?" tanya Ciara. "Lu ga perlu tau. Yang jelas di sana, kita bakal hidup bahagia sebagai suami istri lagi." Mata Ciara membulat, demi mendengar ucapan Hendri. "Apa Abang pikir, saya mau balik sama Abang?" Hendri tersenyum sinis. "Lu pikir gua peduli? Engga sama sekali. Yang penting buat gua, lu balik lagi jadi istri gua." "Saya ga mau. Lagi pula, saya udah punya suami." Hendri berdecih. "Gua udah bilang, kan. Gua ga peduli. Mau elu punya suami atau engga. Elu mau atau ga jadi istri gua. Lu akan tetep jadi istri gua nanti." Hendri menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya. "Saya ga sudi, jadi istri seorang pembunuh kaya