Ciara terus berjalan, entah ke mana. Bahkan, saat mereka keluar dari gedung pusat perbelanjaan pun, ia hanya diam menuruti saja. Afsha, yang memang selalu tenang saat digendong oleh siapa pun, tak menangis sama sekali meski ia kini tengah digendong oleh orang tak dikenalnya. Apalagi Ciara, sang ibu, ada di dekatnya. Jadi ia tak merasa terancam sama sekali. "Masuk!" titahnya, yang lagi-lagi terpaksa harus Ciara turuti. Ciara hanya bisa duduk diam, selama mobil berjalan. Ia tak berani mengambil ponsel, yang berada di saku gamisnya. Lelaki yang meminta Ciara untuk mengikutinya adalah, Hendri. Mantan suami Ciara. Hendri membiarkan Afsha dipangku oleh Ciara, agar bayi itu tak rewel selama perjalanan. "Abang ga nyangka, istri Abang jadi semakin cantik sekarang." Ciara memundurkan