Rendi menatap ke sekeliling, dia hanya mendapati ibu dan ayahnya. Aryana tidak ada di sana. "Di mana istriku Ma?!" Tanyanya dengan wajah panik. Rendi kelabakan, wajah pria itu terlihat frustasi. Wanita yang dia cintai tidak berada di sisinya. "Ma?! Jawab?!" Rendi mengguncang tubuh ibunya. Wanita paruh baya tersebut tidak mau menjawab pertanyaan darinya. Bibirnya tetap bungkam, dan mengalihkan pandangan matanya ke arah lain. "Kamu sangat mencintainya, tapi lihat apa yang dia lakukan padamu! Lihat! Kamu kecelakaan lagi gara-gara dua wanita kampung itu!" Ucapnya dengan sorot mata penuh kemarahan. Dia tidak rela putra satu-satunya diperlakukan seperti pria yang tidak memiliki dedikasi sama sekali. Terus menerus ditolak, bahkan hingga celaka. "Aku mencintainya Ma.. Aryana bisa saja hamil.
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari