Mendapati Jessica tergeletak di lantai dalam kondisi lemah tak berdaya, perasaan Levin langsung kalut. Ia tidak pernah merasa setegang ini sebelumnya. Tanpa berpikir panjang, ia segera membopong tubuh Jessica yang lunglai ke mobil, tak peduli rasa panik yang terus menghantam seperti ombak besar. Dalam benaknya hanya ada satu hal: ia harus menyelamatkan Jessica, sekarang juga. Tak lupa, Levin juga membawa Junior dan pengasuh bocah tersebut untuk ikut bersamanya. Meskipun pikirannya kacau, ia tetap sadar bahwa anak sekecil itu tidak boleh merasa diabaikan di tengah situasi seperti ini. Di perjalanan menuju rumah sakit, sesekali Levin melirik Jessica yang terbaring di kursi belakang. Wajahnya begitu pucat, membuat Levin semakin cemas. Dia menggigit bibir bawahnya, menahan gemuruh rasa takut