Mendengar pertanyaan Junior, Levin segera menoleh dan tersenyum kecil. "Tidak apa-apa kok, Sayang. Ayo, kita masuk sekarang," sahutnya dengan tenang. Levin pun memutar gagang pintu hingga terbuka, memberikan jalan untuk Junior yang langsung melangkah dengan antusias diikuti pengasuhnya di belakang. Saat mereka masuk, Jessica langsung menyambut dengan senyum cerah. Matanya memancarkan rasa bahagia ketika melihat putra kesayangannya datang. "Sayang, pagi sekali kamu sudah datang ke sini," ucap Jessica lembut, senyumnya tulus, meski ada banyak hal yang ia sembunyikan. Namun, senyuman itu segera memudar begitu ia menyadari keberadaan Levin. Wajahnya seketika berubah, dingin, seperti hujan yang merusak hari cerah. "Iya, Ma, Juniol sama Sus Leni bawa salapan untuk Mama," kata bocah kecil itu