Setelah merasakan kegetiran akibat sikap yang di tunjukan oleh Dave, Andini memilih duduk menyendiri di tengah taman rumah sakit. Air matanya tak henti menetes, ia terlihat begitu sangat bersedih. Ia tak mampu mencurahkan kesedihan nya kepada siapapun, walaupun ia tahu banyak sekali orang-orang di sekitarnya yang sangat menyayangi dan menginginkan kebahagiaan nya. “Maafkan aku Dave, maaf jika memang kamu kecewa.” ucapnya sembari menundukkan kepalanya, “Aku tahu kamu tidak mampu menerima kebohongan ini, aku tahu Dave semua sudah aku tutupi bertahun-tahun lamanya.” ujar Andini. Gerimis pun turun, ia tetap duduk sembari menangis. Ia mengingat betapa indahnya cinta yang di jalani mereka masa-masa itu, bahkan Dave selalu membuatnya merasa bahagia. Bagi Dave, hanya kebahagiaan Andini lah yang

