Setelah mengikuti perjalanan Davis yang berakhir mendatangi sebuah hotel bersama Alena, Naira memutuskan untuk menemui anaknya. Di depan tubuh anaknya itu, sosok Naira terlihat menatap kosong kearah lain. Sebuah tangan terlihat tersimpan pada bahu bagian kiri milik Naira, Naira pun menoleh dan melihat seseorang yang sedang berusaha menenangkan dirinya. “Mama sangat yakin jika sesuatu hal sedang menggangu pikiran mu.” Ucap Andini dengan senyuman khas untuk menantu kesayangan nya itu. Naira membalasnya dengan sebuah senyuman kecil, “Tidak Mama, Naira hanya sedang merasa rindu pada Ayah, Ibu dan Nayla.” Jawabnya dengan air mata yang sudah terkumpul. Andini mengusap bahu milik menantunya itu, lalu menatap iba kearah wajah menantunya. Naira tak kuasa menahan air matanya itu, Andini pun memil

