Keesokan harinya, Davis terlihat terbangun dari tidur yang sangat singkat baginya. Semalaman itu Davis begitu memikirkan apa yang sedang menjadi kesalaha-pahaman Naira kepadanya, ingin sekali rasanya ia pulang dan menceritakan semuanya kepada Naira. Namun, ia pun merasa tidak tega jika harus meninggalkan anaknya. Davis pun menggeliat mencoba meregangkan otot-otot kaku miliknya itu, lalu berusaha membuka matanya sedikit demi sedikit. Dan saat ia membuka matanya itu, ia melihat sosok wanita cantik yang tak lain adalah Naira berdiri tepat membelakangi dirinya. Ia pun secepat kilat beranjak dan berlari kearah Naira, tanpa rasa malu ia pun segera memeluk tubuh mungil Naira dengan pelukan yang begitu erat. “Naira, aku akan menjelaskan apapun yang kemarin kamu lihat mengenai aku. Aku..” Naira

