mertuanya sedang berbincang sembari memperhatikan keadaan Devano. Tatapan matanya benar-benar kosong dan Naira tidak dapat menutupi hal itu, “Eh itu Nai dating,’ sambut Andini. Tanpa menunggu lama, A Naira berjalan menuju lorong dimana ruangan DEvano berada, di sana sang Ayah, ibu juga kedua ndini beranjak dari tempat duduknya dan menyambut kedatangan Naira. Andini bertanya kepada Naira, “Dengan siapa kamu datang kemari saying?” Naira menatap wajah ibu mertua nya, bibirnya bergetar seakan ingin menangis saat melihat raut wajah ibu mertua nya. Namun ia masih tetap berusaha untuk bersikap tegar, semua karena ia tahu bahwa ayah dan ibu kandung nya berada di dekat nya. Reva menghampiri mereka, “Mama andini bertanya kok kamu gak jawab Nak?” Tanya Reva kepada Naira. Naira segera menyadari hal

