Setelah menemani Sherin untuk mendampingi Bryan melakukan sesi Terapi, Naira yang juga pergi bersama mereka segera melangkah menuju ruangan Devano. Selama berjalan bersama-sama Bryan tak henti memegangi tangan Sherin yang terlihat mendorong kursi roda yang di tumpangi olehnya, Naira begitu bahagia melihat kedekatan mereka, dimana dulu permusuhan diantara Sherin kepada Naira adalah rasa cemburu terhadap sosok Bryan yang sangat menyukai Naira. Namun saat ini, atau mungkin selamanya Hati Bryan telah diberikan kepada Sherin yang saat ini juga menjadi sahabat dekat bagi Naira. Langkah Naira terhenti saat ia melihat Davis yang berdiri di hadapan dirinya, “Naira..” Panggil Davis, “Aku mohon temani aku untuk berbicara.” Sambung Davis, Naira pun terdiam. Melihat kehadiran Davis, Bryan dan Sherin

