47

1052 Kata

Malam itu, setelah Nayla tertidur, Utama duduk di balkon rumah sakit. Udara dingin menusuk, tapi pikirannya lebih kacau daripada cuaca malam itu. Ia menatap ponselnya, jari-jarinya gemetar. Ia membuka pesan misterius itu lagi. "Kau pikir ini sudah berakhir, Utama? Aku masih di sini." Ia yakin itu dari Zia. Tapi ada sesuatu yang aneh. Sebuah nomor tidak dikenal. IP lokasi yang berubah-ubah. Seolah… seseorang berusaha mengaburkan jejaknya. Merasa ada yang tidak beres, Utama menelepon seseorang. “Cari tahu siapa yang mengirim pesan ini,” katanya dengan suara rendah. “Aku butuh jawaban secepatnya.” Tak sampai satu jam, balasan masuk ke ponselnya. "Nomor ini berasal dari dalam rumah sakit." Utama membeku. Dari dalam rumah sakit? Ia langsung berdiri, jantungnya berdegup kencang. Ini b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN