"Hei, maaf ... kau tidak akan memesan apapun?" Aku merasa seseorang memanggilku. Menghentikan langkah di empat meter dari meja bar. Satu persatu pengunjung datang, memenuhi meja dan kursi. Aku bersyukur, kehadiranku mungkin tidak terlihat oleh Noah. Meskipun pakaianku agak mencolok daripada yang lainnya. "Kau menanggilku?" kataku setengah berteriak, menunjuk diri sendiri. Kemudian melihat ke sekeliling. Tapi, pria di balik meja bar hanya menatap diriku. Orang-orang sibuk mencari tempat duduk. Rombongan pria datang dari arah depan menabrak bahuku. Tak meminta maaf, sebagian dari mereka menatapku dengan tatapan tak bisa ku jelaskan. Ada senyum nakal di wajah mereka. Aku menghampiri pria berseragam hitam dan putih itu. "Ada apa?" tanyaku lagi, setelah melewati beberapa orang dan me