Setelah kembali dari menonton teater komedi di salah satu tempat yang ada di pusat kota, kami langsung menuju ke tempat yang lainnya untuk mencari makanan yang bisa mengisi kekosongan perut kami malam ini. Rasanya penghuni dalam perutku sudah mulai memberontak, membakar dinding-dinding lambung dan membuatnya terasa perih. Semua berjalan sesuai janjiku pada Jasmine. Malam ini kami menghabiskan waktu bersama. Dia senang dan aku juga senang melihatnya tersenyum di setiap detiknya. Sampai bibirnya mungkin terasa pegal terus tertarik ke atas. Di sepanjang jalan berlatarkan gelap malam dan lampu-lampu pertokoan, Jasmine masih saja membicarakan pertunjukan teater tadi. Sesekali dia tertawa terbahak-bahak saat mengingat satu karakter lucu dengan dialog yang melengkapinya. Sampai-sampai sudut m