Kedatangan kami di rumah orang tuaku disambut keterkejutan oleh mereka. Kupikir, mereka masih bekerja siang itu, ternyata mereka sudah pulang lebih awal dari biasanya.
Ada perasaan malu, saat aku melangkahkan kaki di rumah ini. Kalau saja ini bukan untuk kamu berdua, aku mungkin akan mengunci rapat harga diriku di dalam jiwaku agar tak direndahkan.
Tidak perlu menanyakan bagaimana reaksi Ibuku ketika kami tiba-tiba datang tanpa konfirmasi. Bola matanya melebar, antara terkejut dan senang. Kemudian, banyak pertanyaan muncul mengenai kedatangan kami secara tiba-tiba.
Belum lagi, Jasmine membawa satu koper penuh bersisi perlengkapannya selama di sini. Ibuku dan Jasmine langsung masuk, entah kemana mereka perginya.
Sementara Ayahku ... dia menertawai pelan apa yang dilihatnya, menyungg
