"Bukankah sudah kubilang? Jangan pernah berbicara pada Jasmine!" bentak Noah pada seseorang di seberang sana. Dia mencengkeram pinggiran kursi kayu yang ada di teras. Menatap marah pada apa yang ada di hadapannya walau hanya udara kosong.
"Kau tahu bahwa aku masih merahasiakan semua ini darinya. Jika Jasmine sampai menaruh curiga atau bahkan dia memintaku untuk pulang saja ... aku akan marah padamu."
Dalam sekian detik, tidak ada jawaban pasti dari Samantha di seberang sana. Keheningan menjadi satu dengan deru napasku.
"Aku tidak akan melakukannya jika situasinya tidak panik seperti sekarang." Suara lirih itu syarat akan rasa bersalah namun tidak diutarakan dalam kata-kata. "Mengapa kau tidak pernah memberitahuku jika Ibumu punya riwayat penyakit jantung?" Suara itu menuntut. Seola
