Dalam sekejap, aku berada di depan gedung apartemen di mana Kylie tinggal. Aku merasa aneh karena biasanya penampilanku mewah. Kepercayaan diriku tinggi karena menenteng beberapa barang mewah yang tak pernah absen. Ketika aku mulai melangkah masuk. Aku merasakan langkah yang terasa berat. Seperti ada bisikan di hatiku untuk berbalik dan pulang saja. Tidak ada gunanya menemui Kylie. Kalau aku tidak lupa, Kylie pernah mematahkan hatiku sepatah-patahnya. Andai saja bisa dikeluarkan dari dalam tubuhku untuk menunjukkan patahan itu padanya. Kurasa, bisikan itu adalah nuraniku untuk selalu setia pada Jasmine. Sayangnya, bisikan itu tak bisa menghancurkan mantra yang Kylie tiupkan padaku. Kini, aku berada di depan lift ketika orang-orang juga menunggu di belakang untuk masuk ke ruang yang s