"Di mana anak saya?!" pekik Raka. Ia tidak ingin lebih lama lagi membuang-buang waktu menghadapi mantan kekasih putranya. "Di kamar mandi, Om. Setelah kami 'itu', Raka mengeluarkannya di kamar mandi." Salsa terus saja mengucapakan kebohongan agar orang-orang, termasuk pegawai hotel, percaya pada ucapannya. "Omong kosong! Saka! Kamu di mana?!" Raka berteriak berharap Saka menjawab panggilannya. Pandangan Raka mengarah ke pintu kamar mandi. Sejenak ia berpikir, apa mungkin yang dikatakan Salsa adalah kebenaran? Kaki pria itu melangkah menuju kamar mandi. Sesampainya di depan pintu, ia turunkan handle pintu, namun terkunci. "Saka! Kamu di dalam?!" Medengar suara sang papa, Saka langsung membukakan pintu hingga akhirnya terbuka. Tampaklah Saka dengan pakaian basah kuyupnya. "Saka! A