Barra tiba di rumahnya dengan perasaan yang campur aduk, satu sisi dia ingin menyelamatkan rumah tangganya dengan Leona, namun di sisi lain ada rasa kalut karena peraaan mengkhianati Aura begitu kuat jika dia bermesraan dengan Leona. Ketika dia membuka pintu, terhirup aroma wangi masakan dari arah dapur. Membuat mata Barra membelalak. Apakah ... ada Aura? Barra melangkah cepat membaui aroma masakan yang harum itu, hingga sosok wanita yang memegang spatula itu membalik tubuh dan menelengkan kepalanya, “hai Sayang,” sapa Leona yang saat ini memakai apron dengan motif bunga itu. Barra tersenyum tak enak, senyum yang awalnya begitu merekah, “hai,” balas Barra, menghampiri Leona dan memegang pinggangnya. “Masak apa?” tanya Barra. “Telur balado, tenang ini pasti enak karena sambalannya diaja
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari