31. Pria Yang Diandalkan

1702 Kata

Sidang kedua perceraian Aura terasa berat. Ruang sidang pengadilan itu dipenuhi ketegangan yang bisa dirasakan sejak pintu kayu terbuka. Aura duduk di kursi penggugat, bahunya sedikit merosot. Matanya bengkak karena kurang tidur. Dia sudah berhari-hari resah. Bayangan wajah Tharik menghantui setiap malam. Mengingatkan pada luka yang belum sembuh. Namun, kali ini dia tidak sendirian. Di sampingnya Salma duduk dengan tenang, tubuh rampingnya tegap. Wajah ovalnya menampilkan ketegasan. Mata Salma berkilat tajam, seperti mata elang yang siang menyerang kapan saja. Kehadirannya membuat Aura sedikit lebih tenang, meski tangannya tetap menggenggam erat map berkas gugatan. Suasana hening seketika saat hakim memasuki ruangan. Semua berdiri, lalu duduk kembali. “Sidang perkara perceraian atas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN