Aku mendengar pintu terbuka, aku menyibakkan tirai pembatas, ingin melihat siapa yang baru saja datang. Biasanya kalau tidak menekan bel, itu perawat yang datang ingin memberikan obat atau sekedar memeriksa tanda-tanda vital, tapi biasanya agak lebih malam lagi bukan sekarang. “Romi?” Aku kaget melihat Romi datang. Dengan kemeja merah marunnya ia datang, berjalan sedikit cepat dan mendekatiku, “Aku ingin berbicara,” ucap nya datar. “Mau apa lagi?” Tanyaku, memalingkan wajah. “Pulanglah, Ra." Pinta Romi memelas, Aku tersenyum sinis, dan menggelengkan kepala, sangat mudah Romi memintaku pulang, “aku masih suami sahmu.” Aku diam. “Tidak sepantasnya kamu bersama lelaki lain seperti ini!” bentak Romi. Aku membalikkan wajahku, kali ini menatapnya, “Lalu, yang kamu lakukan pantas?”