Romi turun dari mobil dan keluar, membukakan pintu untukku. Aku turun dari mobil. Romi meraih tanganku. Aku melihat ia menggenggam tanganku. “Ada apa?” Tanya Romi bingung melihat aku masih diam sementara ia sudah menarik tanganku agar lanjut berjalan. Aku diam masih melihat genggaman tangannya. Romi mengerti, dan melepas genggaman tanganku. “Okey,” ucapnya sambil menengadahkan kedua telapak tangannya, seperti penjahat yang menyerah saat di todong senjata oleh petugas. Aku menghela nafas, dan berjalan. Romi berjalan di sampingku, tanpa memegangi ku seperti semula. Romi membawaku ke rumah sakit baru, sebelumnya aku tidak pernah periksa kehamilanku di rumah sakit ini. Ini adalah rumah sakit mewah, kebanyakan pasiennya adalah artis ternama, para pejabat negara dan orang dengan status s

