Aku meraba tempat tidur, di sampingku sudah tidak ada lagi Edward. Aku mengucek mata, dan beranjak bangun dari tempat tidur. Aku meraih pakaian, lalu mengenakannya. Aku berjalan lunglai menuju meja dengan cermin di hadapannya. Ada secangkir teh dan dua potong roti kemasan di atas piring putih. Tepat di sampingnya ada selembar kertas yang terlipat dua, aku meraih kertas itu. Jangan lupa diminum teh manisnya, rotinya juga harus dimakan. Maaf, aku harus pergi oagi-pagi sekali, karena aku ada rapat direksi pagi ini, jadi aku harus mengganti pakaian, karna tidak mungkin kalau aku harus mengenakan pakaian yang sama seperti kemarin, kan? Salam ngangenin - Edward. Aku tersenyum membaca kalimat terakhirnya. Aku menghidupkan ponselku, ada beberapa pesan masuk, juga ada beberapa panggilan tidak