Aku menatap ikan-ikan di kolam, tidak ada aktifitas lain selama menunggu Edward kerja, aku habiskan waktu membantu Bik Inah memasak atau hanya sekedar memberi makan ikan koi milik Edward. Tadi malam ayah sudah menelepon ku, aku sudah mengatakan yang sejujurnya. Aku juga yakin kalau ayah sudah mengetahui cerita yang sebenarnya dari Pak Hadi. Edward belum memberi tahuku, apakah ia akan menemui Ayah dan Bunda untuk melamarku, atau tidak. Aku mengusap cincin yang diberikan Edward. Cincin indah ini aku terima dengan hati yang yakin, tapi bila teringat hal lain yang harus ku pertimbangkan, aku menjadi kembali bimbang. TRING Suara pesan masuk berdering. "Ayah dan Bunfa akan ke Jakarta besok. Hadi sudah menyiapkan rumah untuk kami bermalam sementara di Jakarta. Tenang saja, ini permintaan Aya