Keesokan harinya. Matahari pun bersinar dengan terang dan cahaya, menembus celah-celah kamar yang semuanya didominasi dengan warna putih. Seorang wanita cantik yang berbaring diatas ranjang rumah sakit, perlahan membuka matanya dan melihat ke sekelilingnya. Wanita itu adalah Airin, dia menggosok matanya dan segera bangun dari posisi berbaring menjadi duduk. Airin melihat jika Parman dan Mimin sedang sibuk membereskan semua barang yang akan mereka bawa. Airin menatap keduanya dan merasakan ada kehangatan yang ada di dalam hatinya. "Apakah ini, rasanya memiliki kedua orang tua? Rasanya, benar-benar sangat hangat dan membuatku terasa sangat bahagia," gumam Airin, tanpa terasa dia menitikkan air matanya lagi, namun Airin segera menghapusnya karena dia tidak mau kalau dirinya terlihat se