Malamnya, ketika pulang, Fean tak lagi memakai jas. Ajudan Fean pun hanya menenteng tas kerja Fean dan sebuah kantong karton warna cokelat. Baru saja, karton warna cokelatnya diambil alih oleh Fean, sedangkan tas kerjanya diambil oleh seorang ART yang tadi sempat membukakan pintu. Dara yang terdiam menunggu dan telanjur kebas, melepas kepergian sang ART yang membawa tas kerja Fean ke kamar. ART itu menaiki anak tangga menuju lantai atas selaku lantai keberadaan kamar Dara dan Fean. Sepedih ini, batin Dara sudah tidak tahan. Namun, ia merasa sangat lemas, seolah tidak ada tenaga yang tersisa dalam tubuh bahkan kehidupannya. Sendi-sendi di tubuhnya pun terasa ngilu semua, hingga sekadar bergerak apalagi sampai bergeser, rasanya tubuhnya nyaris ambruk. Dara tak ubahnya bangunan tua yang suda