87 : Merasa Tertekan

1653 Kata

“Kamu sudah masuk kamar? Harusnya tadi di sebelah wastafel kamar mandi ....” Suara Fean masih terdengar pelan sarat perhatian, layaknya biasa. Sedangkan kini, Dara menemukan gawai yang tengah mereka bahas. Iya, ponsel Fean. Suaminya itu meninggalkan gawai berwarna putih tersebut. Sementara alasan ponsel Fean tak bisa dihubungi, ternyata karena ponsel Fean juga sampai kehabisan baterai. Dara menghela napas pelan sambil tetap memegang ponsel Fean menggunakan tangan kirinya. Dari perbincangan mereka, kini Fean yang lupa membawa ponsel, ada di restoran cabang. “Sayang?” Kembali, Dara menghela napas pelan karena kedatangan Billy dan orang tuanya, sukses membuatnya lelah. “Billy dan orang tuanya ke sini. Tadi, beruntung ada Lita dan papah ....” Dara mengakhiri ucapannya dengan tidak bersema

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN