Senyum hangat Fean menyapa Dara ketika akhirnya pria itu masuk ke kamar. Dara ada di kursi kerja Fean dan tengah menyanding laptop milik Dara. “Masih sibuk?” Fean memastikan karena ia yakin, sang istri tengah mengerjakan tugas kuliah. “Lima belas menit lagi. Oh, iya ... papah masih di luar?” balas Dara yang juga memastikan. Fean mendekati Dara. “Iya. Mamah sama Dira juga datang. Biar mereka sekalian menginap di sini, sih. Tadi Dira bilang pengin kamping juga di sebelah kolam.” Fean merangkul kepala Dara dan merengkuhnya penuh sayang. Tak seperti biasa, kali ini Dara sampai memeluknya dengan sangat manja. Sambil tetap memeluk Fean, Dara yang menengadah berata, “Om tahu, aku baru saja mendaftarkan si Nabila ke biro jodoh!” Fean langsung mengernyit bersama senyum geli yang terlahir dari