89 : Surat Perjanjian

1642 Kata

“Tolong tanda tangani itu!” tegas Dara. Di hadapan Dara, seorang Nabila yang kali ini berpenampilan cukup tertutup tanpa mengumbar gunungan di dadanya, menatap heran satu paket tumpukan dokumen yang baru saja Dara suguhkan kepadanya. Nabila memakai gaun kemben panjang yang cukup menutup bagian d**a dan seperangkatnya, terlepas dari kebersamaan mereka yang ada di apartemen Nabila. “Apa ini?” tanya Nabila sambil meraih dokumen putih dan bisa Nabila pastikan lebih dari sepuluh lembar. “Kamu bilang, kamu akan melakukan apa pun asal aku meninggalkan om Fean?” balas Dara terdengar mengomel. Di hadapannya, Nabila yang ia pergoki menjadi tersenyum dan juga terlihat semringah, langsung mengangguk-angguk. “Ya sudah cepetan tanda tangani!” pinta Dara. “Sebentar, aku baca dulu!” balas Nabila yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN