“Selamat pagi?” Wajah Fean berada persis di hadapan wajah Dara, bahkan baru saja, sebagian wajah mereka menjadi saling menempel karena ciuman lembut yang Fean lakukan di bibir Dara. Dara yang belum sepenuhnya sadar dan baru saja membuka sedikit matanya, refleks menghela napas kemudian menggunakan kedua tangannya untuk mendekap tengkuk Fean. Fean yang memakai kaus lengan pendek ketat warna putih, langsung tersenyum hangat kemudian mendekap Dara. “Mau jalan-jalan ke mana?” lirih Fean sambil mengelus kepala dan juga punggung Dara penuh sayang. “Masih ngantuk,” gumam Dara di tengah kedua matanya yang kembali terpejam. Terlebih memeluk dan dibalas dipeluk oleh Fean layaknya sekarang, membuatnya merasa sangat nyaman. “Suasana pagi di sini sangat nyaman, lho.” Seperti yang ia janjikan kepada