Sebelum benar-benar pergi, rombongan Dara sengaja mengunjungi pak Suryo yang memang masih ditahan di rutan yang sama. Kali ini, Fean ikut serta dan cenderung terlihat seperti orang yang sedang momong atau mengasuh, mengawasi agar baik Dara maupun Lita selalu dalam keadaan aman. Fean berdiri sambil bersedekap di belakang bangku kayu Dara dan Lita duduk. Mereka menghadap pak Suryo yang duduk di bangku kayu sebelah. “Pak Suryo, ini buat pak Suryo. Tenang, semuanya aman, nanti dimakan, ya. Dibagi-bagi sama teman yang lain juga. Alhamdullilah, seneng lihat pak Suryo gini. Soalnya tadi habis lihat Nabila babak belur gitu, kami miris banget.” Dara meletakkan kedua kantong berisi roti yang ia bawah, di meja kayu tua yang menjadi satu-satunya pemisah mereka. Tak beda dengan Nabila, kedua tangan