Part 12 - Date

2134 Kata

Erhan memandangi wajah yang sedang tertidur lelap di sampingnya. Dahinya yang datar, hidungnya yang mancung, bulu matanya yang lentik, pipinya yang kemerahan, bibirnya yang tipis di bagian atas namun penuh di bagian bawah, dan dagunya yang tampak enak untuk digigit. Semalam, entah bagaimana Erhan membawa gadis itu ke unitnya. Setelah melihat keterkejutan dan ketakutan gadis itu saat melihat sebuah buket bunga berada di depan pintu unitnya, Erhan merasa tiba-tiba begitu sesak. Ia takut. Bagaimana jika memang benar dugaan Nadira bahwa ada seseorang yang menguntitnya. Mengingat perkataan gadis itu bahwa buket itu selalu dikirim ke tempat dimana ia berada. Ya, mungkin memang pengirimnya fans biasa dan Nadira menganggapnya berlebihan. Tapi mau tak mau Erhan tidak bisa menganggapnya sepele. E

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN