Nadira mengerutkan dahi. Rasa-rasanya dia tidak menaruh informasi apapun tentang Alden di ponselnya. "Gisna yang memberitahuku sebelum kecelakaan itu." Lanjutnya seolah menjawab pertanyaan Nadira. "Kau!" Nadira menatapnya tajam. Erhan meletakkan ponsel itu di nakas dan bangkit berdiri mendekati Nadira yang masih mematung di tempatnya sejak keluar dari kamar mandi. Erhan memegang lengan atas Nadira dan mengusapnya perlahan. Sentuhan Erhan berdampak buruk bagi Nadira, karena memberikan sengatan listrik di tubuhnya. "Sama halnya seperti Alden untukmu. Ezgi pun begitu buatku. Bedanya, dia sepupu dari pihak ibu." Jawabnya dengan lemah lembut. Nadira mendongak, mencoba mencari kebohongan di mata pria itu. "Tapi kau bilang.. dulu..kalian? Kau menyebut namanya waktu itu!" Nadira menepis tan