Suasana canggung dan tak enak terasa menyebar di ruangan ini. Ucapan Retno memang tidak salah. Ya, aku janda. Dan ya, aku juga tidak menyalahkan Retno sebagai orang tua tentu ingin anaknya mendapat jodoh terbaik. Tapi apa harus mengatakan semuanya di depanku? Bukankah status ini bukan aku yang mau? "Ma, Icha ini ditinggal pergi oleh suaminya saat Bella masih dalam kandungan," Roni memegang lengan ibunya pelan. Ia juga sedikit melirik ke arahku dengan wajah yang menyiratkan rasa tak enak. "O ya? Suaminya pergi, maksudnya kabur? Atau cerai?" tanya Retno lagi. Roni menggeleng, "Bukan, Ma. Tapi suaminya meninggal. Dan Icha yang membesarkan Bella seorang diri. Sesaat Retno terdiam. Matanya nampak berair. Wanita itu bangkit dari duduknya. Mungkin mau pergi karena tak suka melihatku dan Bella