Benar apa kata papa, aku harus mendengarkan kata hatiku. Aku tidak mau kesalahan dalam hidupku kembali terulang. Memang benar, aku masih merasa simpati dengan keadaan Harry saat ini. Tapi, memaksakan sebuah hubungan lagi, aku tak mau. Biarlah, semuanya mengalir seperti air. Walaupun hingga ujung usiaku aku tak jatuh cinta lagi, tak mengapa. Ada Bella yang mengisi hari-hariku. Roni juga sepertinya sudah tak mau lagi memaksaku. Sebab, beberapa kali ia bertanya padaku, aku selalu menghindar. Banyak alasan yang kusampaikan hingga aku tak jua menemui Harry. Hariku kembali normal. Aku dengan rutinitas sehari-hari. Mengurus Bella hingga diantar oleh kakeknya dan mengurus usaha konveksi milikku. Rasa syukur tak henti aku panjatkan pada-Nya. Sebab, konveksi milikku semakin banyak dikenal. Bahk