(Hanya) Latihan

1241 Kata

Satu detik, dua detik, tiga detik, aku menunggu jawaban dari Andri. Pria di depanku ini malah nampak gugup. Ia menautkan kedua jemarinya dengan gelisah. "Argh! Ternyata rasanya seperti ini!" Aku terkejut dengan ucapan Andri barusan. Terang saja, ia sedikit berteriak lalu mengusap rambutnya dengan kasar. Lalau tertawa lepas. "An, kamu gak apa-apa kan?" tanyaku dengan heran. Ada apa dengan pria ini? Tadi saja nampak sangat serius dan bertanya hal yang membuatku sangat kaget. Lalu tiba-tiba ia berteriak dan tertawa lepas. "Oke, aku gak apa-apa. Sorry ya, mungkin bikin kamu jantungan barusan. Tapi sumpah, ternyata rasanya sangat menegangkan barusan," ucapnya lalu meminta segelas air putih pada pelayan. Ia langsung meneguknya hingga tandas. "Jadi ... itu hanya semacam latihan?" tanyaku de

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN