Tidak terasa, hari menuju pernikahan aku dan Harry semakin dekat. Semua persiapan hampir selesai sekitar delapan puluh persen. Setidaknya itu yang dikatakan oleh Tante Cahyati, calon mertuaku. Sebab, dialah yang paling heboh dalam persiapan ini. Apalagi papa benar-benar menyerahkan semua persiapan pernikahanku pada wanita itu. Walau Tante Retno juga ikut membantu, tapi yang paling sibuk tentu saja Tante Cahyati. Kalau Tante Cahyati sibuk mengurus semua urusan dan keperluan untuk resepsi, sedangkan Tante Retno mengurus semua adat tradisional yang harus aku jalani bersama Harry sebelum pernikahan. Mungkin karena Tante Retno tinggal di daerah yang masih kental dengan adat tradisional. Ya, seperti harus puasa selama tiga hari sebelum pernikahan, dan tidak boleh keluar selama seminggu sebelu