Baik aku, papa maupun Harry, tidak ada yang berusaha mencegah kepergian Andri dan keluarganya. Kami bertiga seolah sepakat untuk diam menyaksikan kepulangan mereka yang membawa kekecewaan. Ya, mau bagaimana lagi, meski aku merasa tak enak hati pada Mbak Rere terutama, tapi ini bukan perkara mudah tentang pekerjaan. Melainkan tentang masa depanku. Tentang pernikahan yang tidak bisa kuputuskan hanya karena rasa tidak enak. Pernikahan yang kuharap menjadi pernikahan yang terakhir kalinya. "Cha, kamu gak apa-apa kan?" Papa bertanya padaku saat melihatku yang hanya diam menatap kepergian keluarga Andri. "Aku baik-baik saja, Pa," jawabku sambil tersenyum kecil. "Walaupun Rere dan Andri memutus hubungan kerja sama kalian?" tanya papa lagi memastikan. Aku mengangguk pelan, "Ya. Aku gak apa-ap