Harry masih menatapku lekat. Kalau aku tidak salah menebak, aku bisa melihat tatapan luka dari matanya. Aku tahu, rasa yang kami simpan memang cukup lama. Hampir belasan tahun lamanya. Hingga kami baru mengetahui perasaan kami yang berbalas satu sama lain setelah semuanya terlambat. Harry sudah dijodohkan dengan Nine. Dan aku dengan Rey. Tapi takdir adalah takdir. Kami tidak bisa menyalahkan siapa pun. Memang benar, jodoh, hidup, rezeki dan mati seseorang itu menjadi rahasia Tuhan. "Jangan bilang kau akan benar-benar meninggalkan aku, Icha." "Jika itu satu-satunya cara agar kita dapat saling melupakan satu sama lain, kenapa tidak?" "Jangan bertindak gegabah! Kehidupan di luar sana tak semudah yang kau pikirkan, Cha!" Aku tersenyum pahit, "Aku tahu maksudmu. Kau mau bilang jika aku ti