“Papa nggak pergi kemana-mana hari ini?” tanya Megano di pagi harinya ketika menyusul Hira Yaksa di meja makan dan di temukannya lelaki itu tengah menyeruput kopi pahitnya berikut suguhan roti bakar di sampingnya sebagai menu sarapan pagi yang dia minta untuk hari ini. “Papa ada tamu, seharusnya kamu tak usah ke kantor juga, urusan kamu untuk ekspor Amerika sudah mendekati final, kan? Tinggal tunggu barang jadinya aja dan kirim, kan?” Megano mengangguk setuju, dirinya tak menyangka bahwa papanya yang terlihat jarang pergi ke kantor Aksara ternyata memiliki informasi yang cukup valid atas bisnis Aksara Manufaktur yang sedang berjalan saat ini. “Tamu siapa, Pa? Kenapa aku lebih baik harus ikut?” “Karena ini menyangkut masa depan kamu, masa depan kita bersama Aksara Manufaktur dan jika m