Tak jauh dari depan ruang ujian skripsi Cinta tengah duduk bersama Langit di satu bangku yang tersedia. Sesekali mereka ngobrol dan sesekali pula mereka sama-sama diam melihat ke ponsel masing-masing. Tak jarang Cinta harus membalas sapaan dari mahasiswa lain yang berada di tempat itu, entah sedang menunggui temannya yang akan ujian skripsi atau sekedar jalan aja di sekitaran tempat itu. Ketika tengah tak lagi mengobrol dengan Langit dan sedang menunduk, Cinta mendengar bisikan-bisikan yang sempat membuatnya sesekali tersenyum sendiri dengan d**a menggembung karena bahagia. Lumayan, kondisi seperti itu cukup membantunya untuk merasa lebih santai saat menunggu gilirannya menghadapi dosen penguji. “Itu Cinta, kan? Benar-benar cantik, udah gitu pintar lagi. Cowok di dekatnya cakep banget, i