“Hoekkkk…” Shalsha langsung meninggalkan makanannya dan melangkah mendekati Danu untuk memastikan sang suami baik-baik saja. “Mas?” “Bau minyak,” ucapnya menggelengkan kepala dan mencoba untuk berdiri. Tidak mau terlihat menyedihkan dihadapan orang lain. Makannya, Danu menahan napas sejenak kemudian menegakan tubuh. “Gak papa. ayok kesana lagi.” “Gak usah kesini kalau Mas gak nyaman mah. Nyari tempat lain aja.” “Eh, kita belum keliling loh. Ayok kita keliling dulu, cari makanan yang enak terus makan bareng.” “Mas yakin gak papa?” tanya Shalsha lagi. “Kayaknya Pak Rektor lagi nahan muntahnya deh, Bu,” ucap Ibed. “Nggak ada. Saya gak nahan napas saya.” Matanya menatap tajam pada sang asisten. Dia menggenggam tangan sang istri dan berjalan ke arah kerumunan. “Sayang udah pesen? Makan a