“Kok bisa?” bisi Seline pada kedua orangtuanya. “Duit,” jawab ayahnya sambil tertawa. “Calon mertua kamu punya banyak duit, makannya kita bisa punya waktu keluar. Tapi tetep pake pengawasan kok.” Seline kali ini tengah memeluk Ibunya dengan erat, dia enggan berpisah lagi dengan mereka. meskipun sadar kalau nantinya mereka harus pergi lagi menjalani sisa hukuman yang tersisa. Mereka saling melepaskan rindu di ruang keluarga. Ibu Aini sengaja pulang untuk memberi mereka waktu. Nenek sendiri ada di dapur untuk memasakan anak dan menantunya sebelum mereka pergi lagi. bahkan Nenek memasak sambil menahan air mata. Saking dia rindunganya dengan keluarganya yang lengkap. “Kamu bakalan jadi bagian dari keluarga yang terhomat. Maaf ya orangtua kamu ini harus mencorengnya.” “Jangan gitu, Yah. Ora