CHAPTER 35 – PUZZLE "Hening tidak selamanya sepi." o0o Liam membelai rambut Jessy dengan lembut. "Aku membuatmu berpikiran yang tidak-tidak, ya?" bisik pria itu merasa bersalah. Jessy mendongak, menatap Liam yang sedang tersenyum lembut padanya. Raut kesedihan itu sebenarnya masih terlihat dari mata abu-abunya, tetapi pria ini dengan terampil menyembunyikannya. "Aku terlalu berlebihan, maaf!" lirih wanita itu dengan raut wajah penuh penyesalan. "No, Angel. Kau tidak salah, aku malah senang." Liam mengecup dahi wanitanya lembut, "itu artinya kau sangat mencintaiku." Oh, Tuan angkuh hadir kembali. "Hanya saja, ini terlalu sulit. Maksudku, mengingatnya kembali menjadi perasaan pedih tersendiri bagiku," imbuh pria itu berusaha memberi pengertian pada wanitanya yang kini menganggu

